Mahasiswa Sekolah Anti Korupsi (Sakti) dan Ikatan Alumni Sekolah Anti Korupsi (Ika Sakti) Tangerang menggelar aksi demo di depan Gedung IFA Jl. Raya Tekno Serpong Tangerang, Senin (08/10). Aksi demo di gelar terkait molornya Pembangunan Gedung DPRD Tangerang Selatan.
Di tengah aksi demo, Aan Wisma Junianto, selaku kordinator dari Ika Sakti mengatakan, Pemerintah telah menggelontorkan dana pembangunan Gedung DPRD Tangerang Selatan sebesar Rp. 200,9 Milyar. Namun, hingga sekarang pembangunan gedung DPRD Tangsel belum juga rampung, padahal targetnya harus selesai di akhir tahun 2017 lalu. “ Sudah 4 tahun berjalan proyek pembangunan gedung DPRD Tangsel belum juga selesai,” kata Aan. Seraya menambahkan alhasil gedung DPRD tidak bisa di gunakan secara tepat waktu,” tukasnya.
Dikatakan, selama ini dalam menjalankan tugasnya, anggota DPRD Tangsel mengontrak sebuah gedung dengan biaya sebesar Rp. 1,7 Milyar setahun.
Menurut Aan, molornya penyelesaian proyek pembangunan gedung DPRD Tangsel menjadi beban anggaran yang cukup besar untuk keperluan DPRD semata. “ Beban anggaran ini sangat fantastis jumlahnya. Karena pemerintah harus mengeluarkan 1,7 Milyar setahun untuk sewa gedung, akibat molornya proyek Pembangunan Gedung DPRD,” ujarnya.
Apabila proyek tersebut berjalan sesuai target yang di tentukan, tambah Aan, tentu anggaran sewa gedung DPRD Tangsel dapat di prioritaskan untuk kepentingan masyarakat. “ Kalau proyek pembangunan selesai sesuai jadwal, anggaran sewa gedung dewan kan bisa di gunakan untuk kepentingan masyarakat,” tegasnya.
Setelah aksi demo berjalan cukup lama, akhirnya Ketua DPRD Tangsel, Moch Ramli keluar menemui para penderita. Ketua.DPRD Tangsel yang akrab di panggil H. Abi mengaku dirinya juga merasa tidak betah ber kantor di gedung kontrakan selama menjalankan tugas legeslasinya. “ Aktivitas dewan sangat terganggu. Lah emang saya betah di sini, udah enggak betah bro,” ujarnya
“ Kalau saya jadi walikotanya, saya copot. Saya berhentiin. Sudah semua (pengawasan) saya lakukan,” tegasnya dengan nada tinggi.
Sementara itu, Wakil Ketua DPRD Tangsel, Taufik MA dari Partai Gerindra mengucapkan terima kasih atas informasi atau data yang diberi para pendemo atas temuan yang didapat.
Dia berjanji akan melakukan kajian- kajian data yang sudah diterima seperti masalah bengkaknya anggaran pembangunan Kantor DPRD Tangsel. ” Saya sudah berkali-kali mendesak Walikota untuk mencopot kepala dinas terkait. Karena kami tidak ada kewenangan memberhentikan. Itui adalah tugas Walikota,” tegasnya.
Dikonfirmasi terpisah, Kepala Dinas Bangunan dan Penataan Ruang Dendi Pryandana mengakui ada sejumlah kendala dalam pengerjaan proyek gedung DPRD Tangsel yang telah dilelang proyek pekerjaannya, sejak tahun 2014 itu. Dia menargetkan penyelesaian gedung baru DPRD kota Tangerang Selatan akhir tahun 2018 ini.
Diungkapkan, molornya pengerjaan bangunan gedung setingg 4 lantai itu lantaran pihak Dinas Bangunan dan penataan ruang menemui sejumlah kendala, saat proses pelaksanaan proyek. Seperti proses gagal lelang dalam beberapa kali pelaksanaan tahun anggaran berjalan.
“Memang kami rencananya itu selesai dalam setahun, cuma memang ada gagal lelang. Ada lelang yang tidak ada pemenangnya,” ujar Dendi.
Menurut dia, kejadian gagal lelang atau tak ada pemenang lelang dalam proyek pengerjaan gedung DPRD itu, terjadi beberapa kali dalam proses lelang. Sehingga pihaknya harus melakukan lelang ulang.
“Ya ada itu beberapa kali, lelang yang tidak ada pemenangnya kan harus diulang. Semua itu harus sesuai perpres 70. Kita sesuai prosedur itu,” katanya.
Dia memastikan, pembangunan gedung DPRD Tangsel bukanlah proyek mangkrak seperti sport center di Hambalang. “Jadi kita bukan mangkrak seperti di Hambalang itu berhenti, ini memang molor dua tahun,” ucap dia.
Saat ini pengerjaan dilapangan tinggal penyelesaian interior ruang gedung dan landscape (taman).
“Tahun ini selesai, hanya pengerjaan landscape, interior dan resapan air saja sesuai permintaan dari bina marga, harus ada resapan airnya itu yang saat ini kami kerjakan. Malah kami berharap paripurna istimewa Tangsel pada 26 november nanti sudah bisa digunakan, itu target kami,” ucapnya.(MO)