INDRAMAYU, Koransatu.id – Pelaksanaan pekerjaan Tanggul Penahan Tanah sepanjang ruas jalan Jatimunggul Cikamurang, tepatnya di Jembatan Ciluncat diduga tidak sesuai Bestek dan dikerjakan asal jadi. Selain itu, di lokasi proyek tersebut juga tidak terpampang adanya Papan proyek dan tak menggunakan krupuk untuk pembuatan tanggul.
Ketua LSM DPD Topan Kab. Indramayu.Dedi Harsono mengecam keras hasil pekerjaan proyek tanggul jalan tersebut, setelah melihat dan menelusuri langsung kondisi Tanggul penahan tanah.
Padahal, kata dia, awalnya dirinya sudah menginformasikan adanya dugaan penyimpangan pekerjaan TPT jalan di blok Ciluncat Desa Cikawung Kecamatan Terisi. Bahkan dia juga sudah memberi apresiasi atas langkah cepat Dinas Bina Marga provinsi Jawa Barat UPTD Wilayah VI Cirebon atas langkah cepat agar pelaksanaan pekerjaan TPT di Blok Jembatan Ciluncat Desa Cikawung Kecamatan Terisi Kabupaten Indramayu segera diperbaiki.
“Memang ada pelaksanaan kembali perbaikan pembangunan TPT Jalan. Ternyata, perbaikan itu tidaklah sesuai harapan hanya disapu koas pakai semen,” tukas Dedi Harsono kesal.
Lebih jauh dikatakan, dugaan adanya penyimpangan pekerjaan pembangunan TPT jalan di blok Ciluncat Cikawung ini tidak bisa hanya dikatakan ,”wajar”.
“Jelas ini adalah penyimpangan pekerjaan, dan disinyalir kuat ada permainan antara pihak pelaksana pekerjaan dengan oknum petugas pengawas dari Dinas Bina Marga wilayah VI Cirebon. Sehingga hasil pekerjaan yang dilaporkan tidak di cek ke lapangan untuk mendapatkan.keuntungan yang berlipat dari 3 titk pekerjaan di Blok Ciluncat Cikawung,” ujarnya.
Lebih jauh dikatakan Dedi, sebaiknya pekerjaan ini harus di bongkar saja. Dirinya menjamin pekerjaan tanggul ini tidak menggunakan krucuk penahan.
“Papan proyek tidak ada, bahkan sangat terlihat jelas penggunaan semen untuk merekatkan hanya sebatas asal nempel, bahkan di beberapa titik pelaksanaan tidak menggunakan semen sama sekali hanya menggunakan tanah yang direkatkan untuk menutupi pasangan batu yang berlobang,” pungkasnya.
Sementara itu, Warsono, warga Hutan Cikawung mempertanyakan kualitas pekerjaan TPT jalan. “Saya jamin, kekuatan pekerjaan ini usianya pasti pendek. Bila hujan deras turun, apalagi ada dorongan air, tanggul penahan ini akan cepat rusak, karena pekerjaan dilakukan asal jadi, tanpa menghitung kekuatan pekerjaan,” katanya. (Red/Otong.S)