TALAUD, Koransatu.id – Terima kasih kepada anggota TNI atas bantuan dan kepedulianya, membangun rumah baru layak huni untuk keluarga kami. Dan sekarang kami bisa tinggal dengan nyaman dan aman disini. Mimpi selama 9 tahun untuk memiliki rumah yang layak akhirnya terkabul dan akhirnya doa kami bisa terjawab!
Itulah ungkapan rasa terima kasih, rasa syukur, bercampur haru yang diucapkan Ibu Sepertina Rando (43 thn) kepada TNI yang secara sukarela membantu dan memperbaiki rumahnya, menjadi rumah tinggal layak huni seperti diharapkan dan didoakan keluarganya selama ini.
Penantian panjang Ibu Sepertina, kini menjadi kenyataan lewat tindakan nyata yang dilaksanakan TNI melalui kegiatan Operasi Teritorial (Opster) TNI Tahun 2019 di wilayah Kodim 1312/Talaud.
Wanita parubaya yang tinggal di Desa Kiama Induk, Kecamatan Melonguane Timur ini, tinggal bersama 3 orang anak. Sebagai Ibu Rumah Tangga, kesehariannya memiliki tanggungjawab moral yang besar untuk menghidupi keluarganya, karena suaminya sudah meninggal sejak 9 tahun yang lalu.
Karena tidak memiliki pekerjaan, setiap hari Ibu ini harus mengais rejeki dengan mengerjakan apa saja yang didapat dari beberapa warga sekitar dan bila tak ada pekerjaan, sesekali dia bertani di lahan miliknya.
Semua itu, Ibu Sepertina lakukan untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari serta kebutuhan sekolah kedua anaknya yang masih duduk di bangku SD dan SMP.
“Tiap hari saya harus bekerja untuk mengumpulkan uang untuk makan kami sehari-hari serta kebutuhan yang lain. Kalau dapat kerja, ya … saya kerjakan. Kalau tidak, saya bertani di rumah saja . Saya memiliki tanggungan dua orang anak yang masih sekolah, kalau yang satunya kan sudah menikah,” ungkap Sepertina, saat ditemui di rumahnya.
Ibu Sepertina bercerita, awalnya ketika di datangi beberapa anggota TNI, dirinya kaget. Dia berpikir, apakah keluarganya ada yang sedang berurusan dengan pihak penegak hukum. Ternyata, kedatangan para anggota TNI, datang untuk meninjau langsung rumah miliknya.
“Awalnya tidak menyangka, ada anggota TNI yang masuk dari dapur. Saya kaget. Saya pikir, salah satu dari anggota keluarga kami mau ditangkap. Ternyata rumah saya mau.di bangun lewat program Opster TNI. Danramil langsung meminta saya untuk persiapan karena rumah ini akan segera direhab,” tuturnya, dengan nada terharu.
Terima kasih kepada Pak Dandim, Pak Danramil dan seluruh jajarannya, juga anggota yang sekarang bekerja. Banyak terima kasih, semoga Tuhan memberkati bapak-bapak TNI,” imbuhnya.
Sementara itu, Dansubsatgas Opster TNI Tahun 2019, Letkol Arm Gregorius Eka Setiawan mengatakan, Program Opster TNI yang digelar di wilayah Kodim 1312/Talaud ini ditujukkan untuk mendorong pembangunan demi terwujudnya kesejahteraan masyarakat.
“Kesejahteraan masyarakat yang baik akan menunjang pertahanan negara yang kuat, khususnya di wilayah Kabupaten Kepulauan Talaud yang merupakan wilayah terluar di utara NKRI,” kata Setiawan, Minggu (1/9/2019) siang.
Lebih jauh dikatakan, pembangunan pertahanan negara dilakukan dengan pendekatan keamanan, sekaligus pendekatan kesejahteraan.
“Kami berharap, melalui kegiatan opster ini, kesejahteraan masyarakat semakin baik dan kemanunggalan TNI bersama rakyat semakin kuat, khususnya di wilayah Bumi Porodisa ini (sebutan lain Talaud – red),” harap Dandim.
Sementara, Danramil 1312-08 /Melonguane, Lettu Inf Rudolf Jacob Maariwuth,mengatakan, kegiatan yang dilaksanakan selama 2 bulan ini sudah mencapai target yang maksimal dan hasilnya sudah banyak terlihat, juga sudah bisa dinikmati warga masyarakat penerima bantuan.
“Kami bersyukur Opster di wilayah Kodim 1312/Talaud bisa berjalan dengan baik. Kami memastikan, kegiatan ini akan selesai sesuai target dan rencana yang sudah disusun,” katanya.
Dikatakan, ketika dirinya bersama beberapa anggota mendatangi rumah tersebut, kondisinya memprihatinkan dan tidak layak untuk dihuni, sehingga dilaporkan ke Komando Atas agar rumah tersebut dimasukkan ke dalam sasaran Opster TNI.
“Awalnya tembok rumah ini hanya menggunakan bambu dilapisi terpal, lantainya sangat berantakan, atapnya pun hanya menggunakan katu (bahan dasar dari daun sagu – red),” bebernya.
Diketahui, rumah milik Ibu Sepertina ini adalah satu dari sekian rumah yang masuk dalam sasaran Opster TNI Tahun 2019, khususnya masuk dalam program bedah rumah atau Rumah Tidak Layak Huni (RTLH). Selama kurang lebih satu minggu dikerjakan oleh beberapa anggota Satgas Opster TNI, rumah tersebut sudah hampir selesai.
“Pengerjaannya pun sudah mencapai kira-kira 80%, dan ditargetkan akan selesai dalam waktu dekat,” jelas Lettu Inf Rudolf Jacob Maariwuth. (Red/Ben)