BANGKA TENGAH, KORANSATU.ID – Pantau kondisi rumah warga yang akan di relokasi, Ketua Komisi III DPRD Babel, Adet Mastur merasa prihatin, sebab, kawasan rumah warga Desa Kurau Barat dibangun diatas Daerah Aliran Sungai ( DAS) dan terkesan kumuh, Rabu (18/05/22).
Diharapkan kedepan, setelah dilakukan normalisasi dan realokasi tentunya akan berdampak baik bagi warga desa tersebut, khususnya dalam upaya pengendalian banjir dan penataan kawasan kumuh, sehingga warga akan merasa lebih aman, nyaman dan sehat.
Dikatakan politisi PDI-P ini, bahwa dengan kondisi bangunan rumah seperti saat ini tentunya akan membutuhkannya perawatan ekstra, sebab, tiang bangunan rumah tersebut denga n menggunakan kayu yang tentunya akan mudah rusak dan lapuk.
Tak hanya itu, menurutnya, tempat tinggal harus nyaman dan sehat, Sehingga perlunya dilakukan penataan agar desa Kurau barat betul-betul menjadi desa yang bersih, asri dan indah.
” Kalo yang seperti ini saya yakin jauh dari asri dan indah. Kebijakan pemerintah, baik pemerintah provinsi, kabupaten maupun pemerintah pusat ingin merelokasi kan rumah yang ada disini ke tempat yang lebih aman, nyaman dan kondusif “, pungkas, Adet.
Lebih jauh dijelaskan Politisi PDI-P Dapil Bangka Tengah ini bahwa, untuk anggaran, pemerintah pusat telah mengalokasikan sekitar 300 Miliar lebih untuk penataan badan aliran sungai dan merelokasi rumah warga di desa kurau.
” Untuk Kurau Barat ada 79 rumah yang akan di realokasi ke tempat yang lebih aman. Dan tempat realokasi nya sudah disiapkan ada dua titik, kurang lebih Dua hektare yang sudah disiapkan pemerintah tempat realokasi nya, Tinggal pelaksanaan nya”, kata, Adet.
Sementara itu, Sandi Kades Kurau Barat, mengatakan, pihak desa hanya sebatas menentukan titik lokasi Realokasi, untuk pengerjaan pembangunan akan dilakukan oleh pihak Perumahan Kawasan Permukiman (Perkim).
” Ada 79 rumah yang akan di realokasi. Mereka ini tinggal didaerah aliran sungai (DAS), jadi mereka itu akan kita realokasi kan ke tempat kawasan daratan yaitu di RT 9 di kurau Barat “, ujarnya.
“Dengan adanya kunjungan komisi III DPRD Babel, Mudah-mudahan berdampak positif bagi masyarakat kami. Kegiatan ini sangat membantu bagi masyarakat nelayan. kami ini mau melaut harus menunggu kondisi air, ketika air laut pasang maka baru bisa keluar dan ketika air surut maka tidak bisa keluar”, ungkapnya.(KS).