Cilacap,koransatu.id – Entah apa jadinya ketika seorang wartawan yang di anggap sebagai mitra pemerintahan,tapi harus di atur dan penuh dengan larangan dari seorang kepala dinas Pendidikan dan Kebudayaan kabupaten Cilacap.
Dengan seenaknya memberikan amplop lewat sekretaris,dan berpesan silahkan pulang,ini sungguh sangat tidak terhormat dan melecehkan profesi seorang jurnalis.
Berawal dari di temukannya sebuah fakta di lapangan kalau ada sejumlah sekolah PAUD di pinta dana dengan alasan membuat banner menjelang perayaan HUT RI ke 76.
Untuk mengkonfirmasi temuan tersebut Koransatu.id mencoba konfirmasi pada kepala dinas pendidikan & Kebudayaan kabupaten Cilacap Rabu sore (18/08/2022).
Sebagai togas dan tanggung jawab seorang jurnalis adalah kontrol sosial,tidak begitu saja terima amplop dan pulang sampai mendapatkan informasi yang jelas dari kepala dinas P&K Sadmoko.
Sungguh sangat berbeda dengan kepala dinas sebelumnya,Budi Santoso bisa di ajak komunikasi dua arah, namun Sadmoko tidak memberikan kesempatan untuk wartawan bertanya malah dengan angkuhnya mengatakan kalau dirinya adalah ketua Bandung Karate Club.
“Saya ini ketua Bandung Karate Club,dan anak buah saya ada di luar,” ( ruangan-red).
Lebih menyakitkan lagi Sadmoko melarang wartawan untuk merekam pembicaraan, dengan alasan kalau dinas tersebut adalah rumahnya.
“Jangan direkam ya anda sedang ada di rumah saya, jadi semua ada aturannya,”ujar Sadmoko.
Yang lebih menyakitkan Sadmoko menganggap kalau wartawan datang dirinya selalu menyiapkan amplop dan semua urusan selesai.
Wartawan hanya ingin konfirmasi masalah temuan di lapangan,tapi Sadmoko selalu mengagungkan diri sendiri kalau dirinya adalah Dan V.
Apakah Begini kwalitas kepala dinas P&K.Salah pilih atau memang sengaja entahlah, katanya Ingin Brayan dengan Media tapi selalu menilai wartawan dengan sebuah Amplop.
(Edi Eriza)