JAKARTA, KORANSATU.ID – Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (KemenPPPA) menggelar acara Media Gathering 2023 di Bogor, Jawa Barat, pada Selasa (31/1) dan Rabu (1/2) untuk mempererat para media masa yang terhimpun dalam Forum Wartawan Peduli Perempuan dan Anak (Fortapena).
Kepala Biro Hukum dan Humas KemenPPPA, Margareth Robin Korwa, menyampaikan para media masa ini merupakan segmen dalam membentuk dan mensosialisasikan informasi publik kepada masyarakat serta memberikan masukan yang positif dari proses pembangunan serta menyiarkan tugas dan fungsi KemenPPPA.
“Tanpa media masa tentunya apa yang telah dikerjakan tidak akan tersampaikan kepada masyarakat. Kita tahu bahwa media adalah mitra yang setara dengan Kementerian Lembaga, karena itu KemenPPPA membutuhkan media untuk selalu membangun kerjasama,” ujar Robin.
Dikatakannya, peting dilakukannya kolaborasi dalam penyebarluasan informasi kepada khalayak terkait dengan kebijakan KemenPPPA.
“Media yang hadir disini telah bekerja banyak dan meliput berbagai berita tentang KemenPPPA, semakin berspektif terhadap perempuan dan anak. Lebih ikut mendorong kepada perubahan-perubahan KemenPPPA,” imbuhnya.
Di tempat sama Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak, Bintang Puspayoga menyatakan, kesadaran masyarakat untuk melindungi korban kekerasan seksual kian tinggi.
“Hal ini terlihat dari praktik baik yang terjadi di beberapa daerah salah satunya yang terjadi di Sidoarjo Jawa Timur terhadap anak korban kekerasan seksual ayah tiri,” papar Bintang, di acara Media Gathering KemenPPPA di Bogor, Jawa Barat, Rabu (01/02/23).
Dalam hal ini, kata Bintang, ketika korban kekerasan seksual sudah berani bicara, masyarakat tidak memberikan stigma lagi kepada korban dan keluarga korban.
“Saya lihat si korban ini tetap bisa sekolah. Itu sekolahnya sudah dengan daring supaya menjaga juga perasaanya,” ujarnya.
Ditambahkan Bintang, selain melindungi anak, masyarakat juga memberi dukungan kepada orang tua korban. Karena di lingkungannya mendukung, mesupport dan memberikan dukungan.
“Saya bersyukur praktik-praktik baik penanganan kasus yang terintegrasi kemudian tidak memberikan stigma lagi kepada korban, kepada keluarga korban, ini sudah terjadi ke depan ini,” ungkapnya.
Menteri Bintang berharap praktik baik tersebut menjadi inspirasi di setiap daerah. Untuk itu, ia mendorong pimpinan daerah (pemda) memberikan edukasi kepada masyarakat untuk melindungi korban, agar kesadaran masyarakat melindungi korban kekerasan seksual tidak hanya di perkotaan saja, tetapi di daerah terpencil juga dapat melakukan hal serupa.
“Kami akan memberikan pendampingan terbaik terhadap korban kekerasan seksual baik itu terhadap perempuan maupun anak,” tegasnya.
Selanjutnya Menteri Bintang menyerahkan penghargaan kepada media atas pemberitaan mengenai isu perempuan dan anak selama tahun 2022. Media yang mendapat penghargaan adalah antaranews.com kategori media online berita terbanyak, Media Indonesia atas pemberitaan isu perempuan dan anak terbanyak kategori media cetak. RRI atas pemberitaan terbanyak terkait isu perempuan dan anak untuk kategori radio dan TVRI pada kategori televisi.
”Mudah-mudahan pertemuan dalam dua hari ini akan menambah tali silaturrahmi, akan lebih membangun rasa kekeluargaan kita antara teman-teman media yang tergabung dalam Fortapena, demikian juga kami Kementerian Perempuan dan Perlindung Anak,” pungkas Bintang. (Guffe)