PADANGSIDIMPUAN, KORANSATU.ID– Hanya bisa pasrah, Kaidil (48) atau disapa Panjang, warga Kampung Bukit, Wek II Kecamatan Padangsidimpuan Utara Kota Padangsidimpuan, Sumatera Utara (Sumut) hanya bisa pasrah menghadapi hari-harinya, karena kewajiban cuci darah 2 kali seminggu tidak tertangani lagi di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Padangsidimpuan.
Saat awak media mengunjungi ‘Panjang’ yang berprofesi sebagai pedagang martabak yang memiliki tinggi badan sekitar ± 2 meter, yang biasa mangkal di sekitar area toko Panca Surya Jaya Kota Padangsidimpuan itu.
Menurut keterangan dari ‘Panjang’, dia sudah 3 tahun ini tidak lagi bekerja karena gangguan kesehatannya diakibatkan gagal ginjal, dan kini digantikan adiknya untuk menopang kebutuhan hidup sehari-hari mereka dirumah.
Sejak itu ‘Panjang’ harus menjalani Cuci darah sampai sekarang untuk bisa bertahan hidup.
Kendalanya, diketahui darinya bahwa pelayanan cuci darah di RSUD Padangsidimpuan sedang mengalami kendala sehinga ‘Panjang’ harus menerima tambahan beban biaya untuk bisa cuci darah ketempat lain.
“Sudah 3 bulan ini tidak bisa cuci darah di RSUD Sidimpuan, sehingga saya harus melakukannya keluar daerah. Pernah ke Padang dan akhir-akhir ini ke Sibolga,” ungkap Panjang, dengan mata berkaca-kaca kepada awak media.
Dikeluhkannya, meski biaya cuci darah gratis karena menggunakan BPJS namun biaya selama diperjalanan pun tidak sedikit karena harus menyewa mobil (Rental_red) dan supir.
Belum lagi menahankan sakit dan lemah badan saat menuju ke Rumah Sakit luar daerah.
“Sangat kesulitan bila tidak bisa cuci darah di RSUD Sidimpuan. Apalagi bila saat tidak ada biaya untuk keluar kota, saya hanya bisa pasrah saja,” ucapnya.
Amatan awak media, kondisi fisik ‘Panjang’ saat ditemui dirumahnya, badan terlihat kurus dan perut membesar, stamina lemah dan hanya bisa berada di tempat tidur.
Menurutnya, saat rutin melakukan cuci darah, dirinya masih bisa berjalan meski disekitar ruangan rumah. Namun sekarang sudah tidak bisa lagi karena pernah gagal melakukan cuci darah akibat keterbatasan dana.
Panjang berharap kepada Pemerintah bisa secepatnya mengatasi kendala cuci darah di RSUD Padangsidimpuan agar ia dan juga termasuk masyarakat lain bisa tertolong secepatnya.
Direktur Rumah Sakit Umum Padangsidimpuan, dr.Masrip Sarumpaet MKes, saat dikonfirmasi, Sabtu, 20 November 2021 mengatakan, dalam waktu dekat akan diatasi.
“Saat ini sedang finalisasi KSO dengan Vendor lain. Dalam waktu dekat akan segera diatasi,” ujar dr Marsip menjawab pertanyaan Wartawan. (M.Sir.KS.03)