SUKABUMI, KORANSATU.ID – Pengurus Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia Kabupaten Sukabumi mempertanyakan kebijakan dan partisipasi BPJS Ketenagakerjaan Sukabumi terhadap program gebyar vaksin industri yang di inisiasi oleh Kadin Indonesia Kab Sukabumi.
Ketua Kadin Kab Sukabumi Tresna Wijaya, menyayangkan hal itu, pasalnya BPJS Ketenagakerjaan tidak merespon ajakan Kadin Kab Sukabumi untuk bersama bahu-membahu mensukeskan program gebyar vaksinasi di kalangan industri.
“Kita pernah melayangkan surat permintaan kerja sama namun tidak direspon oleh pihak BPJS, dengan alasan tidak ada anggaran,”ucap Tresna Wijaya kepada wartawan melalui sambungan telepon. Sabtu (16/10/21).
Masih Tresna, namun disisi lain, setelah BPJS Ketenagakerjaan Sukabumi tidak merespon ajakan dari Kadin Kab Sukabumi. BPJS Ketenagakerjaan Sukabumi malah menyelenggarakan program vaksinasi ke masyarakat umum non-industri, tanpa melibatkan Kadin maupun kalangan Industri secara langsung.
“Sangat disayangkan BPJS Ketenagakerjaan Sukabumi tidak mau bekerjasama dengan kami. Dan kegiatannya pun tidak menyentuh kalangan industri secara langsung. BPJS Ketenagakerjaan melaksanakan kegiatan vaksinasi hanya untuk masyarakat umum yang bekerjasama dengan Dinas Kesehatan Kabupaten Sukabumi,” ujar Tresna Wijaya.
Diketahui vaksinasi yang digelar BPJS Ketenagakerjaan menargetkan sasaran 6.000 orang warga masyarakat umum di beberapa kecamatan seperti Kadudampit, Nagrak, Ciemas, Surade, Sagaranten dan Ciracap. Dan hal itu telah dijadwalkan secara terperinci waktu dan tanggalnya.
Tresna berharap BPJS Ketenagakerjaan seharusnya bisa ikut bersama Kadin, dengan memberikan kontribusi pada program gebyar vaksin industri. Karena sasarannya jelas yakni kalangan industri yang merupakan nasabah tetap yang setia membayar iuran bulanan BPJS Ketenagakerjaan.
“Maka itu saya kecewa karena selama ini BPJS Ketenagakerjaan Sukabumi tidak pernah berperan serta dalam program kami, yang menjadikan para pekerja dikalangan industri qsebagai sasaran vaksinasi,” tegas Tresna Kecewa.
Sementara itu program gebyar vaksin industri masih terus bergulir, dengan tujuan untuk membentuk herd imunity nasional di daerah. Para peserta dari program itu adalah para pekerja pabrik industri yang nota bene merupakan nasabah dari BPJS Ketenagakerjaan. Dan imbas dari program ini juga mendukung kelancaran pembayaran iuran BPJS Ketenagakerjaan dari setiap perusahaan.
“Gebyar vaksin industri diselenggarakan langsung di pabrik-pabrik dengan sasaran para pekerja dan masyarakat yang tinggal di sekitar lingkungan industri. Melalui program ini Kadin ikut mendorong penerbitan sertifikasi sehat pelaku industri untuk menghadapi ancaman Covid-19. Kami juga mendukung regulasi sesuai PeduliLindungi yang menjadi syarat mutlak bertahannya eksistensi investasi di daerah dan dunia industri,” ungkapnya.
Lebih lanjut Tresna menyampaikan bahwa Kadin Indonesia Kabupaten Sukabumi memang sangat serius dengan program gebyar vaksin industri. Betapa tidak, melalui program ini, Kadin mentargetkan vaksinasi bagi 151 ribu pekerja dan masyarakat di Kabupaten Sukabumi.
“Dalam program ini, Kadin Indonesia Kab Sukabumi berhasil mendorong partisipasi para pengusaha untuk ikut membiayai gebyar vaksin industri,” tutup Tresna Wijaya. (ris)