BLORA, KORANSATU.ID – Terjadinya kenaikan harga sejumlah bahan pokok jelang bulan Ramadhan dipicu karena meningkatnya permintaan terhadap bahan pokok. Oleh karena itu, kepala UPTD pasar wilayah lll melakukan monitoring untuk membantu menjaga alur distribusi pangan dan ketersediaan bahan pokok di pasar agar harga tetap stabil dan tidak terjadi lonjakan .
Kepala UPTD wilayah III saat melakukan monitoring kepada para pedagang pasar ini merupakan dialog dengan para pedagang mulai dari pedagang, bawang, beras, gula, ayam, bumbu dapur, hingga pedagang sembako untuk menyikapi potensi kenaikan harga sembako,Senin (14/3/2022) .
Kepala UPTD wilayah lll,Marthin Ukie Andhana SE.Msi mengatakan pangan dan sejumlah ketersediaan stok pangan Jelang Ramadan 2022,ketersediaan stok sembako di wilayah UPTD lll seperti di Pasar tradisional Ngawen diperkirakan aman.
“Harga beberapa kebutuhan pokok di pasar tradisional Ngawen mulai merangkak naik,namun tidak begitu signifikan menjelang pelaksanaan bulan Suci Ramadhan diperkirakan jatuh pada bulan April 2022 mendatang”, ungkapnya .
Sementara itu, sejumlah pedagang mengatakan, kenaikan harga sembako ini sudah beberapa hari yang lalu. Kenaikan dipicu lantaran akan datangnya bulan Ramadhan serta kurangnya pasokan dan banyaknya permintaan.
Iya juga mengatakan, harga kebutuhan sembako saat ini terpantau masih relatif sedikit naik diatas harga normal, seperti minyak goreng kini perliter dijual Rp 17.000 ribu per liter,cabe merah Rp 26.000,cabe rawit Rp 12.000, sedangkan harga telur ayam buras Rp 22.000 per kilo.
“Harga Sembako mulai naik seperti minyak goreng, cabe, telur dan tepung terigu, stoknya juga sangat kurang,sedangkan bawang merah mengalami penurunan harga,” ungkap Nara
Namun menurut Nara secara umum harga-harga sembako masih relative stabil dengan stok cukup.
“Dengan adanya kenaikan harga sejumlah kebutuhan pokok ini, kami bersama kepala UPTD pasar wilayah lll selalu bersinergi untuk menstabilkan harga-harga kebutuhan pokok, diantaranya dengan turun ke pasar induk memantau harga sembako agar masyarakat tidak terbebani kenaikan harga sembaki guna memenuhi kebutuhan puasa Ramadhan dan lebaran idul fitri,” terangnya .
Selain minyak goreng,bawang putih juga beras, telur dan sayuran juga mengalami kenaikan. Bahkan minyak goreng saat ini langka dipasaran baik pasar modern maupun warung kelontongan di kota Blora .
“Perlu kami terangkan selama ini stok ketersediaan semua komoditas sembako pedagang di Pasar Ngawen dalam kondisi aman dan tersedia. Tidak hanya menjelang Ramadan tapi insyaallah sampai Idul Fitri,” kata Nara
Harga bahan pangan di pasar tradisional di UPTD wilayah lll Kabupaten Blora khusunya masih relatif stabil. Sekalipun terdapat kenaikan, masih dalam batas wajar sehingga belum memerlukan intervensi Operasi Pasar Murah (OPM).
“Saat ini harga bahan pangan di pasar tradisional masih relatif stabil. Sekalipun terdapat kenaikan, masih dalam batas wajar sehingga belum memerlukan intervensi melalui Operasi Pasar Murah (OPM). Harga masih di bawah HET (Harga Eceran Tertinggi) atau normal dan yang masih mengalami kenaikan harga minyak goreng “, jelasnya .
Dijelaskan Ukie, dari hasil monitoring ini, memang ada beberapa bahan pokok yang mengalami kenaikan harga. Namun tidak terlalu signifikan. Kemudian untuk ketersedian bahan pokok masih aman dan cukup di pasar.
“Menyikapi potensi kenaikan tersebut,pihaknya akan terus monitoring dan melakukan beberapa kebijakan yang menyasar stabilisasi harga, ketersediaan stok, hingga kelancaran distribusi”, tandasnya, seperti yang diberitakan koransatu.id
Menurut ukie,masyarakat diminta bijak dalam berbelanja dan tidak berlebihan, agar harga komoditas bisa terjaga. (Solikin)