
Gubernur Jawa Timur Soekarwo membuka acara Launching Hari Pers Nasional 2019 di Auditorium TVRI, Jakarta, pada Minggu (7/10/2018) malam.
Soekarwo mengatakan bahwa Peringatan Hari Pers Nasional (HPN) Tahun 2019 mendatang dipusatkan di Jawa Timur. Hal itu bertujuan sebagai momentum penguatan peran pers sekaligus ujung tombak “Ekonomi Kerakyatan Berbasis Digital”.
Pakde Karwo, sapaan akrab Soekarwo, meyakini pertumbuhan ekonomi kerakyatan berbasis digital dapat terwujud dengan peran aktif pers.
Ia menyontohkan banyak peluang produk UKM yang berbasis rumah tangga dapat dipesan langsung oleh konsumen. “Home industry dapat langsung berhubungan dengan pembeli dengan sistim digital. Ini semakin memudahkan pemasaran produk-produk lokal,” katanya.
Lebih lanjut Pakde Karwo mengatakan saat ini keberadaan pers di Jatim sangat mempengaruhi perkembangan dan kemajuan sektor usaha kecil dan menengah, terutama dalam menghadapi kemajuan zaman dan arus digitalisasi yang sangat pesat.
Menurutnya melalui kritik yang tajam dari pers, Pemerintah Jatim dapat bekerja dengan baik untuk membangun ekonomi kerakyatan berbasis digital yang selama ini dicita-citakannya.
“Di era serba digital ini, pemberitaan dari pers terkait daya saing UKM sangat diperhatikan. Sehingga kami akhirnya dapat berupaya dengan baik merumuskan kebijakan bagi sektor tersebut,” ujar Pakde Karwo.
Pakde Karwo pun tak lupa mengapresiasi kehadiran sejumlah media massa di Jatim yang turut menyajikan informasi penting terkait ekonomi kerakyatan.
Salah satu contohnya dengan menampilkan data terbaru harga dan pasokan bahan pakan ternak di pasar. Upaya itu disebutnya sangat mempermudah para peternak dan pebisnis di sektor peternakan untuk mendapatkan informasi penting terkait dengan bisnisnya secara terkini (realtime).
Pakde Karwo juga berharap, agar pers tidak tenggelam dalam euforia kebebasan informasi di era digital.
“Harapan saya kepada insan pers agar tetap menjunjung tinggi asas keberimbangan dalam memberitakan sebuah isu, dan tidak terjebak berita hoaks. Karena ini sangat penting bagi masyarakat maupun pemerintah selaku pembaca,” pungkasnya.
Sebelumnya, penentuan Jawa Timur sebagai tuan rumah HPN 2019 diputuskan dalam rapat pleno Persatuan Wartawan Indonesia (PWI), pertengahan Mei lalu. Dan sebelum Jawa Timur diputuskan menjadi tuan rumah, ada dua provinsi lain yang juga berminat menyelenggarakan puncak peringatan HPN 2019, yaitu Provinsi Sumatera Utara dan Provinsi Aceh Nanggroe Darussalam.
Sementara Ketua PWI Jatim, Ahmad Munir, mengatakan, pihaknya siap menyukseskan HPN 2019 yang akan digelar di Jatim. “Dari tahun ke tahun, PWI jadi motor penggerak HPN. Karena itu, kami siap mengantar Pemprov Jatim menjadi tuan rumah pada HPN 2019 mendatang” ujarnya.
HPN, lanjut Munir, merupakan even terbesar bagi insan pers, bukan hanya tingkat nasional, tetapi bahkan se-Asia. Pandangan ini disampaikan insan pers dari berbagai negara di Asia ketika mengikuti HPN-HPN sebelumnya.
“Mereka kaget, bangga, dan heran melihat hari persnya Indonesia. Oada acara ini, seluruh wartawan se-Indonesia, dari yang tua sampai muda bisa hadir di HPN, yang tempatnya selalu berpindah-pindah diseluruh provinsi se-Indonesia. Itu artinya kekuatan pers kita kuat” tegasnya. (kadir)