JAKARTA, KORANSATU.ID– Drs. M. Endang, M. Pd., M.Si yang baru beberapa bulan menjabat dan menduduki pimpinan sebagai Kepala Sekolah (Kepsek) SMAN 115 Jakarta, jalan Rorotan No.10, RT 06, RW 06, Kelurahan Rorotan, Kecamatan Cilincing, Jakarta Utara, telah menerapkan konsep kepemimpinan servant leadership, karena potensi sekolah tersebut masih virgin (suci).
“Saya sebagai kandidat doktor, baru bertugas di SMAN 115 Jakarta selama enam atau tujuh bulan. Sekolah ini yang dahulu diidentikan sekolah mewah atau sekolah mepet sawah, tapi saya lebih suka menjuluki SMAN 115 RRT, karena sekolah ini berada dipinggiran dan sekolah ini pun nomor terakhir diurutan sekolah-sekolah yang ada di SMAN di Jakarta,” ucap Endang dengan kelakar guyonannya kepada KORANSATU.ID, ketika disambangi di ruang kerjanya, Senin (30/1/2023).
Polesan tangan dingin Endang di SMAN 115 Jakarta, dengan segudang pengalaman yang matang, ditambah jenjang karir pendidikan disandangnya dan diakuinya sebagai kandidat dokter, serta kedudukanya sangat piawai dalam memimpin dunia pendidikan.
Menurut Endang, penerapan konsep kepemimpinan selaku servent leader shift yang diterapkan di SMAN 115 Jakarta, tidak terlepas adanya potensi dan semua itu sama dimanapun disetiap sekolah lainnya yang pernah dijalani dan didudukinya sebagai pemimpin pembelajaran.
Dengan satu tekad di SMAN 115 Jakarta, semuanya dapat bertumbuh kembang dengan empat fungsi yaitu, Saya adalah bagaimana, Saya bisa mempengaruhi, Saya bisa menggerakan dan Saya bisa memperdayakan semua SDM yang ada disekolah ini, baik fisik maupun sumber daya manusia.
“Saya melihat potensi dari SMAN 115 Jakarta, itu dilihat dari sisi siswanya seperti mereka itu masih virgin. Mereka tuh masih suci, sehingga butuh polesan, butuh sebuah zat atau vitamin, bagaimana mereka dapat bertumbuh,” kata Kepsek SMAN 115 Jakarta.
Dilanjutkan Kepsek SMAN 115 Jakarta, dengan prinsif bagaimana dapat melayani dengan konsep kepemimpinan servant leadership yaitu kepemimpinan melayani yang pernah Ia lakukan dan diterapkan diberbagai sekolah diantaranya, SMAN 82, SMAN 56, SMAN 95.
Selanjutnya hal itu juga dilakukan dan dijalani di SMAN 21, SMAN 22 PLT dan SMAN 36 dipimpin selama empat tahun dan baru disini (SMAN 115 Jakarta) baru berjalan tujuh bulan, katanya.
Sedangkan untuk prinsif servant leadership adalah, bagaimana Kita bisa melayani semua masalah layak SDM, baik shareholder maupun stakeholder bagaimana mereka untuk bisa dilayani, sehingga merasa nyaman dan dilayani dengan cepat serta mereka merasa bahagia, sehingga semua orang perlu dihargai maupun butuh dihargai.
“Saya menghargai semua, baik itu siswa, guru, tu, ob, caraka, komite maupun oetk, karena kekuatannya ada disitu, sehingga tidak perlu banyak permasalahan seperti kepala sekolah lainnya. Bagaimana saya dapat memberikan pelayanan, bagaimana saya bisa memberikan sedikit fasilitas. Ya, memang dananya ada di BOS dan BOP,” jelasnya.
Lebih jauh masih hal yang sama Endang juga menuturkan, Ia merasa terkejut potensi keberadaan SMAN 115 Jakarta, sebagai sekolah pinggiran dengan tumbuh kembang segudang prestasi yang diraih para siswa, siswi mencangkup, mulai dari kejuaraan KIR sebagai juara dua DKI.
Lalu SMAN 115 Jakarta, juga meraih juara pencak silat baik tingkat Provinsi, tingkat Kabupaten maupun tingkat Nasional dan pernah meraih kebangga-an sampai 12 medali emas dengan 18 perak.
Kemudian ditambah lagi dengan terus menjuarai kejuaraan taekwondo di kejuaraan Kemenpora pada hari Jum’at dibulan januari 2023 lalu, dengan meraih tiga emas dan satu perak serta sebagai juara di kejuaraan sepak bola.
“Mereka semuanya hanya butuh perhatian, mereka sebenarnya butuh izin dari pimpinan tapi secara terukur, terjaga dan tanggung jawab. Misalkan adanya pertandingan futsal di Universitas Jayabaya Cup, mereka butuh drumband maka kita siapkan. Terpenting alat drumband itu jangan sampai rusak dan kembali ke sekolah,” terangnya.
Ditambahkanya, Endang mengharapkan adanya kegiatan yang di raih para siswa dan siswi SMAN 115 Jakarta, untuk mengantisipasi anak didiknya terhindar melakukan aksi tawuran, serta kerusuhan dan Ia pun berharap di akhir masa purna tugas pensiunnya berjalan dengan baik.
“Terpenting kalian jangan tawuran dan jangan bikin kerusuhan dan nikmati saja kegiatan itu. Sehingga kalian bisa mendapatkan hasil terbaik, bukan juara, tapi terbaik di semua event itu. Alhamdulillah, di akhir tugas pensiun Saya tujuh bulan kedepan di SMA 115 Jakarta dan Saya sebagai petaninya serta sekaligus kopinya untuk bertumbuh dan berkembang sebagai Servant Leadership,”tandas Kepsek SMAN 115 Jakarta. (Dedi Setiawan)
Get real time update about this post categories directly on your device, subscribe now.