BLORA, KORANSATU.ID – Sejumlah rumah di bantaran Sungai Lusi terancam longsor, tepatnya di Desa Buluroto, Kecamatan Banjarejo, Kabupaten Blora, Jawa tengah.
Perisitiwa longsoran disebabkan pergerakan tanah maupun banjir longsor, Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (DPUPR) Blora langsung merespon cepat atas longsoran tersebut.
Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (DPUPR) Sam Gautama Karnajaya, melalui Kepala bidang sumber daya air (SDA ) DPUPR, Surat mengatakan kedatanganya bersama rombongan guna menindaklanjuti keluhan dan aspirasi dari masyarakat.
Terkait adanya informasi rumah warga di bantaran Sungai Lusi yang diakibatkan pergerakan tanah maupun banjir di wilayah sungai di Desa Buluroto.
“Setelah kami meninjau dilapangan, kami sudah telepon langsung serta Vidio call WhatsApp, dengan kementerian PUPR melalui Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) pemali Juana, untuk Penanganan daruratnya ataupun nanti penanganan permanenya,” ucap, surat, selaku Kabid SDA DPUPR Blora. Kamis. 07/04
Menurutnya, kedepan langkah yang akan diambil DPUPR berkoordinasi dengan kementerian PUPR BBWS Pemali Juana.
Dimana sebelum peristiwa longsoran tersebut terjadi, beberapa tahun yang lalu DPUPR dan kades sudah mengadakan pertemuan dengan masyarakat sekitar aliran bantaran sungai lusi.
“Dari hasil pertemuan tersebut, sudah di susun dengan pemerintah pusat, melalui kementerian PUPR RI dirjen SDA nanti benar benar direalisasikan secepatnya.” katanya.
Dijelaskannya, Penanganan lonsoran ini di sepanjang wilayah Sungai Lusi di desa buluroto sampai nanti diwilayah Kelurahan Kedung Jenar, Kecamatan Blora. Karena ini sangat bermanfaat untuk menangani kejadian longsor yang ada.
” Untuk penanganan darurat dari gerak laju dari seliding tanahnya, tapi untuk penanganan saat ini sudah pada konsep perencanaan designs.” terangnya.
Disebutkan surat, longsoran yang terjadi dirumah warga kurang lebih berjarak 150 meter, dan untuk yang kritis dan yang super paling kritis ada 50 meter.
Setelah ini kita akan dikordinasikan dengan teman- teman, dimana sebelum penangan permanen akan dilakukan penanganan darurat. Artinya penangan ini akan segera kami lakukan.
Dengan harapan, ” Masyarakat bisa nyaman serta tak takut lagi.” pungkasnya
Sementara itu Kepala desa buluroto, Margono menyampaikan Pembangunan untuk Bronjong di wilayah rumah warga yang terkena musibah dampak sungai lusi.
“Dulu sudah pernah mau ada pembangunan, tapi karena waktu itu saya belum menjabat jadi lurah buluroto, kemudian pembangunan tersebut di alihkan ke Dukuh Teleng.” katanya.
Dengan terpilihnya saya menjadi Kepala Desa, saat musdes kami sering membahas hal tersebut.
“Harapan warga saya, harus kita perhatikan, terutama untuk pemerintah daerah agar bapak bupati bisa lebih memperhatikan ini, melalui Bazanas untuk meringankan warga kami.” imbuhnya. (Solikin)
Get real time update about this post categories directly on your device, subscribe now.