TAPSEL, koransatu.id – Bupati Kabupaten Tapanuli Selatan H. Syahrul M Pasaribu , SH meresmikan Menara Pandang dan Soft Launching Kebun Raya Sipirok Tapanuli Selatan (KRST) berlokasi di kawasan perkantoran kantor Bupati Tapsel , Senin (01/02).
Usai mangulosi Ketua Komjak RI Dr. Barita Simanjuntak oleh Bupati Tapsel, Ketua Komjak RI, Anggota DPR RI, Kepala LIPI, Presiden Direktur PT. AR (Agincurt Resources ) , Direktur Bank Sumut digiring dengan tari penyambutan menuju podium dan disambut Tari Persembahan.
Dalam sambutan Bupati menyampaikan luas kebun raya tersebut 90 Hektar, “Fungsi utama kebun raya ini salah satu konservasi dan wilayah penelitian seterusnya fungsi pendidikan dan terakhir fungsi wisata” ucap Syahrul.
Bupati Tapsel mengakui bahwa banyak suara- suara sumbang yang bermunculan dalam proses pembangunan Menara Pandang itu, namun hal tersebut tidak menjadi penghalang baginya untuk berbuat.
Direktur keuangan PT. AR Noviandri Hakim menyampaikan bahwa tinggi menara pandang 31,5 meter dan pengerjaan dimulai sejak tanggal 24 Agustus 2020 lalu menghabiskan dana sekitar 11 Miliyar, “Menara pandang ini kami serah terimakan dan semoga kebun raya Sipirok dapat menjadi sarana edukasi” ucapnya.
Kepala LIPI yang diwakili Dr. Dian Latifah kepala Kebun Raya Cibodas menyampaikan bahwa Kebijakan Pemerintah RI dalam pembangunan Kebun Raya merujuk pada berbagai dokumen, diantaranya Undang- undang Nomor 5 tahun 1990 tentang Konservasi Sumber Daya Alam Hayati dan Ekosistemnya. Agenda 21 Indonesia Bab 16 tentang Konservasi Keanekaragaman Hayati, IBSAP (Indonesian Biodiversity Strategy and Action Plan) 2015-2020.
Ratifikasi tentang Convention on Biological Diversity (CBD), termasuk Global Strategy for Plant Conservation-GSPC, strategi untuk konservasi tumbuhan dunia , terakhir dengan keluarnya Peraturan Presiden Nomor 93 tahun 2011 tentang Kebun Raya serta berbagai Peraturan teknis yang dikeluarkan LIPI sebagai lembaga yang diberi kewenangan mengawal pembangunan kebun raya di Indonesia.
Melalui Kebun Raya, diharapkan pelestarian dan pemanfaatan sumberdaya hayati terutama jenis tumbuhan lokal dapat dilakukan secara berkelanjutan dan terintegrasi dengan pembangunan ekonomi masyarakat sekitarnya. Kebun raya merupakan ‘benteng terakhir’ pelestarian keanekaragaman tumbuhan sekaligus magnet bagi pertumbuhan perekonomian masyarakat di sekitarnya. Konsep kebun raya sangatlah tepat diterapkan di daerah yang sedang berkembang dan peduli dengan lingkungan, termasuk di Kabupaten Tapanuli Selatan, ucapnya.
Dr. Dian menyatakan bahwa satu- satunya kebun raya di wilayah Utara Sumatera yaitu di Tapsel “Untuk Sumatera Utara dan Aceh baru di Tapsel yang ada kebun rayanya” jelasnya.
Ketua Komjak RI dalam sambutannya mengungkapkan perasaan senang dan harunya atas capaian kinerja Bupati Tapsel termasuk pembangunan menara pandang tersebut. (Muhammad Sir)