TAPSEL, KORANSATU.ID– Bupati Tapanuli Selatan (Tapsel), H Dolly Pasaribu, SPt. MM, menegaskan ke segenap aparat kecamatan ataupun desa agar memperhatikan sistem pembuangan sampah, limbah, dan kotoran di daerahnya masing-masing.
Sampah, limbah, dan kotoran merupakan sumber dari berbagai macam penyakit. Maka dari itu mari kita motivasi masyarakat desa agar tetap menjaga kebersihan bersama, ucap Dolly, pada acara rapat evaluasi pembinaan desa binaan Kabupaten Tapsel tahun 2021 di Aula Sarasi, Lantai III, Kantor Bupati Tapsel, Senin (31/5/3021).
“Kita berencana Tapsel dicanangkan sebagai lokasi wisata, jika melihat daerahnya kurang bersih, tentu wisatawan urung berwisata di sini, yang kita khawatirkan malah cerita yang kurang baik tentang Tapsel akan berkembang di luar sana” ungkap Dolly.
Kemudian, Dolly juga menyampaikan organisasi terkecil di lingkungan masyarakat ada dalam keluarga, yang perannya sangat penting dalam proses pembangunan suatu daerah. Kondisi satu keluarga di Kabupaten Tapsel merupakan barometer kesejahteraan masyarakat pada umumnya.
“Untuk itu, perlu adanya suatu gerakan pemberdayaan kesejahteraan keluarga yang mekanismenya dilaksanakan dan dikelola Tim Penggerak (TP) PKK,” imbuh Dolly.
Dolly menyampaikan bahwa, PKK sebagai lembaga, yang tumbuh dari, oleh, dan untuk masyarakat. PKK juga sudah menunjukkan bhakti maupun manfaatnya bagi masyarakat. Tujuannya semata-mata hanya untuk kepentingan masyarakat, dan pada umumnya guna pembangunan suatu daerah.
Begitu juga dengan program pembinaan masyarakat desa, Dolly meyakini bahwa akan sangat membantu dalam mencapai visi misi Pemerintah Kabupaten Tapsel. Oleh karenanya, Dolly berharap, TP PKK yang ada di kecamatan maupun di desa, dapat jadi motor penggerak di daerahnya masing- masing.
Dia juga minta agar TP PKK di kecamatan dan desa untuk melakukan pembenahan administrasi secara tertib dan rapi hingga tak ada kesan tidak teratur. Disamping itu, Dolly mengingatkan agar perlu digalakkan kembali kegiatan di desa masing-masing seperti gotong-royong, kerja bhakti, ataupun kebersihan lingkungan.
Kegiatan-kegiatan seperti itu perlu terdokumentasi dengan baik, dibuat laporan berbentuk tertulis maupun foto dan videogram dan disampaikan pada akun media sosial, agar masyarakat Tapsel yang ada di Tabagsel maupun masyarakat luas bisa melihat kegiatan masyarakat yang tertata rapi.
Tak lupa, dia juga berpesan kepada aparat kecamatan maupun desa, untuk dapat menerangkan secara gamblang ke masyarakat, apa saja kegiatan yang khusus dalam pelayanan publik di kantornya masing- masing.
Semisal ada masyarakat yang hendak urus kelengkapan administrasi kependudukan aparat desa dan kecamatan, harus mampu menyampaikan informasi ke masyarakat secara jelas baik berupa gambar, alur proses terkait berapa lama pengerjaannya atau apa saja persyaratan yang diperlukan, bahkan biaya yang tertulis resmi. Untuk meningkatkan profesionalitas pelayanan dan mengurangi pungutan liar. Ini pun bisa diadopsi ke TP PKK kabupaten maupun kecamatan.
“Sedangkan program yang saat ini sudah berjalan dengan baik, saya minta supaya terus ditingkatkan, terus diperbaiki serta dievaluasi peningkatannya demi menjaga kesinambungan proses pembinaan di desa binaan. Terkait kebersihan lingkungan, ini perlu diprioritaskan. Karena, kebersihan itu merupakan cermin bagaimana kebersihan dalam keluarga,” terangnya.
Sementara itu, Ketua TP PKK Tapsel, Ny Rosalina Dolly Pasaribu, menyampaikan, pelaksanaan kegiatan rapat evaluasi itu merupakan tahapan yang telah dilaksanakan oleh koordinator organisasi perangkat daerah (OPD) bersama TP PKK. Pihaknya akui telah mengunjungi dan memantau desa binaan yang akan diperlombakan tingkat Provinsi Sumut yang terdiri dari 10 desa dan 9 kecamatan.
Adapun desa yang masuk kategori, kata Rosalina, pertama Desa Sisundung, Kecamatan Angkola Barat, kategori program terpadu peningkatan peran wanita terhadap wanita menuju keluarga sehat dan sejahtera. Kedua, Desa Hutaginjang, Kecamatan Angkola Timur, kategori tertib adiministrasi PKK.
Ketiga Desa Marancar Godang, Kecamatan Marancar, kategori lingkungan bersih dan sehat (LBS). Keempat Desa Nanggar Jati, Kecamatan Arse, kategori Posyandu. Kelima, Desa Nanggar Jati Hutapadang Kecamatan Arse, kategori pola asuh anak dan remaja (PAAR). Keenam Desa Padang Bujur, Kecamatan Sipirok, kategori usaha peningkatan pendapatan keluarga (UP2K) PKK.
Ketujuh, Desa Siamporik Dolok, Kecamatan Angkola Selatan, kategori perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS). Kedelapan, Desa Muara Purba Nauli, Kecamatan Angkola Muaratais, kategori PKK kependudukan keluarga berencana dan pembangunan keluarga. Kesembilan, Desa Batu Bola, Kecamatan Batang Toru, kategori hatinya PKK.
“Dan yang kesepuluh Puskesmas Pintu Padang Kecamatan Batang Angkola, kategori IVA Test,” paparnya.
Sebelumnya, Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat Desa (PMD), Muhammad Yusuf, pada kesempatan itu menerangkan, kegiatan itu diadakan dalam rangka untuk menghadapi kunjungan tim supervisi atau monitoring dari Provinsi Sumut. Dan lebih kurang telah beberapa kali dilakukan pembinaan kepada desa ataupun kecamatan bersama OPD yang bertanggungjawab terhadap kategori yang diperlombakan. (Muhammad Sir)