SOLOK SELATAN, KORANSATU.ID – Solok Selatan Cuaca ekstrim hujan berkepanjangan terjadi longsor dimana mana penyebab utama penebangan liar mengakibatkan hutan gundul, seperti longsor yang terjadi di Kejorongan Timbahan ke Walian ( Desa ) Abai Kecamatan Sangir Batang Hari Solok Selatan Sumbar 10/5/2021.
Informasi dari masyarakat, hujan lebat dari hari Minggu sampai pagi Senin, longsor diketahui dari suara gemuruh batu besar berjatuhan km 7,30.
Richi Amran Kepala BPBD Kabupaten Solok Selatan setelah informasi di terima dari masyarakat setempat dia menurunkan Tim Gerak Cepat kelokasi untuk evakuasi, dibantu Polri dan TNI namun sedikit terkendala jalan untuk mengerahkan eksapator karena batu batu besar tidak bisa mungkin dilakukan secara manual. Sementara hujan juga tidak kunjung berhenti.
“Akibat hujan deras tersebut, menimbulkan banjir di daerah Batang Bangko, batang suliti, sungai Batang Sangir, dan Sungai Batang hari hingga luapan sungai membesar dan banjir.
Akibat bencana longsor sesikitnya menelan korban meninggal dunia delapan orang dan sembilan orang luka berat.
Bencana longsor juga dipicu akibat banyaknya prnambang liar Penambang liar, yang mengakibatkan delapan orang warga Solok Selatan meninggal.
“Pada saat itu Risma Menteri Sosial mengunjungi Kabupaten Solok Selatan Sumatra Barat dengan julukan kawasan Seribu Rumah Gadang ( SRG) berserta rombong.
Mensos Risma beserta rombongan di sambut Bupati Khairunas, Wakil Bupati Yulian Evi, Kepala BPBD Kabupaten Solok Selatan Richi Amran dan pejabat lainnya.
Mantan Wali Kota Surabaya itu, memberikan bantuan ke pihak korban, delapan warga yang meninggal masing masing 15 juta, dan sembilan korban luka berat masing masing 5 juta.
Kepada warga Solok Selatan berpesan agar masyarakat sangat berhati-hati bertindak sebagai penambang liar ( ilegal ) karena usaha pelaku penambang suatu pekerjaan yang beresiko tinggi dengan nyawa manusia, “tegasnya.
Disamping itu juga Mensos ini mengatakan, bupati sebagai kepala daerah harus mencarikan solusi dengan kejadian musibah ini agar bisa mengurangi tingkat resiko warga sebagai pelaku tambang yang sudah menjadi tradisi ini. Disamping memenuhi janji janji politiknya ke masyarakatnya,” harapnya. (N)