Medan, KORANSATU.ID – Dimasa Pandemi Covid19 Dan PPKM Darurat,
Ketua PAC IPK Medan Deli Umar Dhani, Berkolaborasi bersama Caketum BPD HIPMI Sumut Massa Bakti 2021- 2024 Ade Jona Prasetyo, Membagikan 1500 Paket Sembako, kepada masyarakat yg berdampak PPKM level 4 di Sekecamatan Medan Deli. Dibagi kan ke 6 Kelurahan Kecamatan Medan Deli, Sabtu, 7/8/2021.
Penyerahan bantuan
Sembako tersebut, dilakukan Secara simbolis, oleh “Ketua PAC IPK Medan Deli Umar Dhani Serta didampingi, Sekjen wayu Permana SH bendahara
Gunawan damanik SH
Berkolaborasi Dengan Caketum BPD HIPMI Sumut Massa Bakti 2021- 2024 Ade Jona Prasetyo, Di Posko PAC IPK Medan Deli.
1500 Sembako merupakan bantuan dari Kolaborasi Antara Ketua PAC IPK Medan Deli Umar Dhani Bersama Caketum Hipmi Ade Jona Prasetyo,
Umar mengatakan, bantuan sembako ini rencananya akan dibagikan ke enam kelurahan, sekecamatan Medan Deli, Pasalnya, banyak warga di daerah Medan deli yang benar-benar mengalami kesusahan di masa pandemi saat ini.
Semenjak diberlakukannya PPKM Darurat Di Seluruh indonesia, terlebih di Sumatera utara, Sedikit banyaknya akan Berdampak kepada Ekonomi Rakyat serta pelaku UKM,
Umar mengungkapkan alasan di balik aksi jiwa sosial PAC IPK Medan deli berkolaborasi Dengan Caketum BPD HIPMI Sumut
2021-2024 Ade Jona Prasetyo, sangat miris melihat warga yang berpenghasilan dibawa – bawah Rata- rata, Sehingga penghasilannya tidak mencukupi lagi untuk memberi makan kepada keluarganya.
Sungguh sangat miris. Mereka saudara-saudara kita, wajib kita bantu. Mudah-mudahan banyak warga Kota Medan lainnya yang memiliki hati nurani untuk mau berbagi kepada saudara-saudara kita yang terdampak PPKM Darurat Imbuh Ketua Umar.
Masyarakat yang
mendapatkan Sembako tetap semangat dalam mencari nafkah, dan banyak berdoa semoga pandemi segera berakhir. semoga rezeki kita selalu lancar dan bisa terus berbagi. agar mereka juga bisa mendapatkan sembako yang kita bagi,” Ujar Ketua PAC IPK Medan Deli Umar Dhani Dan Caketum BPD HIPMI Sumut, Ade Jona Prasetyo.
Pantauan wartawan, pembagian sembako tersebut dilakukan dengan protokol kesehatan (prokes) ketat. Selain memakai masker dan jaga jarak, para tukang becak digilir hanya 5 orang per termin pembagian. Ini dilakukan untuk menghindari kerumunan.
(88)