DEPOK, KORANSATU.ID – Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika (Diskominfo) Kota Depok, Manto, meraih penghargaan ASN akomodatif dan responsif terhadap wartawan serta sejumlah penghargaan menarik lainya di peringatan HPN 2022, yang di gelar di Balai Rakyat Depok, Jawa Barat, Rabu (9/3/2022)
Selain Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika (Diskominfo) Kota Depok Manto mewakili Walikota, hadir juga Wakil Ketua Dewan Pers Hendri Ch Bangun, Ketua PWI Kota Depok, Rusdy Nurdiansyah dan Anggota DPRD Provinsi Jabar, Hasbullah Rahmat, Anggota DPRD Kota Depok Edi Sitorus, serta para Ketua Organisasi media se Kota Depok.
Penanggung jawab acara HPN 2022, Jhoni Kelmanutu sangat menyesalkan atas ketidak hadiran Walikota dan Wakil Walikota Depok dalam acara tersebut.
“saya sangat menyesalkan, Wali Kota Depok dan Wakil Wali Kota Depok tidak pernah mau hadir kalau diundang wartawan,” ujar Jhoni.
Jhoni mengingatkan, bahwa jangan hanya saat pilkada saja butuh wartawan. Bahkan beberapa insan media menganggap ketidak hadiran orang nomor satu di depok karena “ada acara mendadak” hanya alasan klise, untuk menghindari undangan perayaan HPN Kota Depok.
“ingat, sebentar lagi 2024, dan saya minta bang Hasbullah Rahmat dan pak Acep Ashari kalau jadi Wali Kota dan Wakil Wali Kota Depok harus siap dan hadir kalau diundang wartawan,” tandasya.
Secara keseluruhan acara HPN berlangsung meriah dan sukses, bahkan sejumlah penghargaan diberikan kepada para insan pers, diantaranya, Wakil Ketua Dewan Pers, Hendri Ch Bangun mendapat penghargaan sebagai tokoh pers nasional dan Ketua PWI Kota Depok, Rusdy Nurdiansyah diberikan penghargaan sebagai tokoh pers Kota Depok yang berprestasi.
Ditempat yang sama, Wakil Ketua Dewan Pers, Hendri Ch Bangun dalam sambutannya mengatakan bahwa peran pers di era media sosial (medsos) saat ini cukup mendapatkan tantangan, baik dari segi konten maupun dari segi bisnis.
“Peran pers saat ini cukup berat, tantangannya cukup berat. Untuk itu, harus bersaing dengan medsos yang saat ini digandrungi masyarakat. Tapi saya yakin kalau pers yang profesional dan sehat pasti dapat menghadapinya. Kami (Dewan Pers) juga sedang menggodok peraturan terkait lisensi atau hak paten karya jurnalistik agar tidak digunakan semaunya oleh perusahaan-perusahaan medsos dunia,” jelas Hendri.(Tapa)