JAWA TENGAH, Koransatu.id – Hal yang tidak bisa dinafikan dalam Seni Pertunjukkan adalah adanya keterlibatan penonton. Proses komunikasi penonton menjadi sangat penting dalam konteks seni pertunjukkan. Dan salah satu media untuk berkomunikasi antara seorang aktor dengan Penonton adalah ruang pertunjukan. Bahkan begitu pentingnya penonton dalam seni pertunjukkan, seringkalali penonton dianggap sebagai bagian dari pertunjukan tersebut.
Namun demikian pada kondisi sekarang dimana seni pertunjukan terasa makin terhimpit situasi dan kondisi, mau tidak mau tidak mau para penggiat seni pertunjukkan harus cepat bergerak dengan cerdas untuk mensiasati keadaan, salah satunya dengan melakukan eksplorasi ruang pertunjukan, sebelum benar-benar kehabisan energi, disikat habis oleh jaman yang tidak lagi bisa bersikap kompromis.
“Entah dalam konteks Pandemi saat ini maupun tantangan yang siap lalu lang dimasa yang akan datang, bagaimanapun juga kita (baca ; pekerja seni pertunjukan), tidak akan bisa terus menunggu dan pasrah melainkan harus mulai menggeliat untuk dapat menciptakan ruang-ruang pertunjukkan secara mandiri, baik didalam kamar, diruang tamu, ditaman, dijalan raya, ditoilet, dihutan belantara, atau dimanapun kalian menyebut dan menginginkanya,” jelas D. Alfiant Hariyanto, salah satu penggagas penciptaan ruang pertunjukan mandiri.
Ekplorasi ruang Pertunjukkan menjadi tantangan tersendiri bagi pelaku seni pertunjukkan untuk untuk tetap menjaga eksistensinya dengan membuka ruang-ruang pertunjukkan baru.
“ Dibalik sulitnya akses pertunjukkan karena terbatasnya kemungkinan pada gedung-gedung pertunjukan konvensional, maka inilah saatnya ruang-ruang mandiri itu bermunculan,” tambahnya.
Hal inilah yang dilakukan oleh D. Alfiant Hariyanto dan beberapa komunitas maupun penggiat seni lainnya seperti Otniel tasman, Teater Sirat dan Pancuran untuk mengeksplorasi Sebait Coffee, salah satu kedai kopi tempat nongkrong seniman-seniman muda di Surakarta untuk menjadi ruang pertunjukan mandiri, dengan menghadirkan performancenya bertajuk: “Masih Adakah CINTA Pertunjukkan diantara kita ?#1, yang akan disajikan secara online live di instragram@dialfiant, pada tanggal 27 Juli 2020 besok.
Walaupun pertunjukan dilakukan dengan live streaming dan dalam ruang yang berbeda, Namun kualitas komunikasi diharapkan masih tetap terjaga dengan membuka ruang diskusi, baik bagi penonton di Venue Pertunjukkan maupun bagi viewers yang menonton via live instagram.
Tentunya perform yang disajikan akan menjanjikan pertunjukkan nan apik, karena didukung oleh Pekerja seni pertunjukan yang sudah tak diragukan lagi kiprahnya, diantaranya Otniel Tasman, Teater Sirat, Pancuran.
“ Mudah-mudahan ekplorasi dengan ruang pertunjukan mandiri ini akan sedikit melepaskan kerinduan akan hadirnya pertunjukkan walaupun dalam ruang yang berbeda,” harap D. Alfiant Hariyanto disela-sela persiapan pertunjukkannya.
.