Gubernur Jambi Fachrori Umar meninjau langsung pelaksanaan pelayanan KB gratis dalam rangka memperingati Hari Keluarga Nasional (Harganas) ke-2, yang diselenggarakan di Kantor Perwakilan BKKBN Provinsi Jambi, Senin (26/06)
Adapun tema peringatatan Harganas ke-27 Tahun 2020 ini mengambil tema “Sentral BKKBN Baru dengan Cara Baru dan Semangat Baru Hadir dalam Keluarga”.
Dalam kesempatan tersebut, Fachrori menyaksikan setiap jenis pelayanan KB, baik Metode Operasi Pria (MOP), pemasangan implant, IUD, suntik/pil, dan kondom. Fachrori menyatakan bahwa Pemerintah Provinsi Jambi mendukung program BKKBN untuk meningkatkan kualitas keluarga.
Turut mendampingi gubernur di antaranya Asisten Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat (Asisten I) Sekda Provinsi Jambi, Apani Saharuddin, Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak dan Pengendalian Penduduk Lutpiah, Plh. Perwakilan BKKBN Provinsi Jambi, Sri Banun Saragih.
Fachrori mendukung penuh kegiatan BKKBN yang dinilainya telah melakukan program-programnya pelayanan bagi peningkatan kualitas keluarga di Provinsi Jambi.
“Pada peringatan Harganas ke-27 Tingkat Provinsi Jambi, BKKBN bertekad membangun cara dan semangat baru dalam mewujudkan keluarga berkualitas,” terang Fachrori.
Fachrori juga menjelaskan bahwa Kampung KB yang telah dibentuk dan dicanangkan di Provinsi Jambi sebanyak 202 kampung KB sudah tersebar di 11 kabupaten/ kota.
Dia juga mengemukakan, Pemrovi Jambi mendukung kegiatan KB serentak sejuta akseptor, karena bersentuhan langsung dengan kebutuhan masyarakat Jambi.
“Saya berharap semoga peringatan Harganas Tingkat Provinsi Jambi dapat dijadikan sebagai daya ungkit bagi sinergitas BKKBN dan Pemprov Jambi, TP PKK, serta Pemerintah Kabupaten/Kota, untuk membangun bangsa Indonesia yang sejahtera,” kata Fachrori.
Sementara Plh. Perwakilan BKKBN Provinsi Jambi, Sri Banun Saragih menyatakan, Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Provinsi Jambi menargetkan 11.903 peserta KB (akseptor) pada momentum Hari Keluarga Nasional (Harganas) ke-27 Tahun 2020, yang terdiri dari implant, IUD sebanyak 831 akseptor, suntik 3.702 akseptor, dan kondom/pil 6.560 akseptor.
Jadi, seluruh hasil pelayanan pada kegiatan Pelayanan KB serentak ini tetap dicatat dan dilaporkan pada sistem pencatatan dan pelaporan rutin BKKBN,” ujar Sri Banun Saragih.(Rizal)