Pemprov Jambi bersama Korem 042/Garuda Putih, perwakilan dari Polda Jambi, dan BMKG Provinsi Jambi melakukan rapat koordinasi pengendalian kebakaran hutan dan lahan (Karhutla) di Provinsi Jambi, Jumat (26/6/2020)
Rapat berlangsung di Posko Satgas Gabungan (Satgasgab) Karhutla Provinsi Jambi di Makorem 042/Garuda Putih, dan dipimpin langsung Danrem 042/Garuda Putih, Brigjen TNI M. Zulkifli.
Hadir dalam rapat ini di antaranya Pj Sekda Provinsi Jambi, Sudirman, Kepala Pelaksana BPBD Provinsi Jambi, Kepala Dinas Kehutanan Provinsi Jambi, perwakilan dari Polda Jambi, dan perwakilan dari BMKG Provinsi Jambi.
Mereka yang hadir turut ikut aktif bersuara memberikan paparan tentang upaya pengendalian karhutla di Provinsi Jambi, yang dilanjuktan dengan diskusi untuk memperkuat kesiapan mengendalikan karhutla di Provinsi Jambi.
Semua pihak sepakat agar kondisi karhutla tidak terjadi seperti di tahun 2019 lalu,, mengingat besarnya dampak negatif karhutla, baik dampak kesehatan maupun dampak perekonomian. Untuk itu, semua pihak sepakat bekerjasama dan bersinergi mengendalikan karhutla.
Dikatakan Sudirman, ada tiga daerah yang rawan karhutla di Provinsi Jambi, seperti tahun-tahun sebelumnya, yakni Kabupaten Muaro Jambi, Tanjung Jabung Barat, dan Tanjung Jabung Timur.
“Kita berharap ada koordinasi yang padu disemua sektor, termasuk membaca titik-titik lemah tahun lalu agar kita bisa perbaiki, termasuk kesiapan peralatan,” ujar Sudirman mengingatkan.
Danrem dan tim, lanjut Sudirman, akan turun untuk mengecek sumur-sumur termasuk embung-embung yang pernah dibuat pada tahun 2018 dan 2019 lalu.
“Mudah-mudahan masih aktif. Kita berharap agar pada saat memasuki masa kemarau, kita sudah siap semua, dari sumber daya manusia atau personelnya, peralatan, termasuk juga kesediaan air yang sering kali langka ketika terjadi karhutla,” ujar Sudirman.
Sudirman berharap, dengan pertemuan ini, bisa menginventarisasi berbagai permasalahan agar bisa diantisipasi untuk tahun 2020. “Sehingga jika terjadi kebakaran, kita bisa lebih baik lagi mengatasinya,” jelas Sudirman.
Sementara Danrem 042/Garuda Putih, Brgjen TNI M. Zulkifli menyampaikan, musim kemarau di Provinsi Jambi diperkirakan berlangsung Juli hingga September 2020.
“Hari Senin (29/6/2020) kita rencanakan peningkatan status kesiapsiagaan dalam menghadapi karhutla menjadi siaga darurat, kemudian tanggal 2 Juli akan kita laksanakan apel untuk peningkatan status itu, pengecekan personil dan materil dalam rangka menghadapi karhutla,” kata Zulkifli.
Zulkifli menambahkan, bahwa titik api di Provinsi Jambi sudah dipantau dari Januari 2020, dan beberapa titik sudah ditemukan, tetapi sekarang di Jambi masih ditemukan hujan jadi titik apinya tidak membesar, karena lahan-lahan masih basah.
“Kita sama-sama bekerja, baik dari Polda, TNI, BPBD, Kehutanan, Manggala Agni, dan lain sebagainya. Senin, kita naikkan statusnya dulu, kemudian tanggal 2 Juli kita lakukan apel pengecekan.(Rizal)