Fachrori Umar menyambut baik usulan Rohidin Mersyah tentang penguatan konektivitas Provinsi Bengkulu dengan Provinsi Jambi.
Dalam pertemuannya, keduanya mengusulkan pembukaan jalan baru yang menguhubungkan Kabupaten Mukomuko di Provinsi Bengkulu dengan Kabupaten Kerinci di Provinsi Jambi, dengan jarak kurang lebih 40 Km, dan pembukaan jalan yang menghubungkan Kabupaten Lebong di Provinsi Bengkulu dengan Kabupaten Merangin di Provinsi Jambi, dengan jarak kurang lebih 35 Km.
Fachrori menjelaskan, pertemuan ini merupakan tindak lanjut dari kesepakatan bersama para gubernur se- Sumatera yang telah ditandatangani dalam bentuk Piagam Memorandum of Raflesia, di Bengkulu tahn 2019 lalu.
Selanjutnya, kata Fachrori, pemerintah provinsi Jambi akan membahas usulan Gubernur Bengkulu kepada instansi terkait, termasuk dengan instansi teknis Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan, Balai TNKS, Pemkab Merangin, dan Pemkab Kerinci.
“Pada prinsipnya, Pemprov Jambi menyambut baik usulan program ini,” ujar Fachrori, di VIP Room rumah dinas Gubernur Jambi, Selasa (23/6) sore.
Sementara di tempat yang sama, Gubernur Bengkulu Rohidin Mersyah menjelaskan potensi yang dimiliki Provinsi Bengkulu, diantaranya Pelabuhan Pulai Baai (rencana KEK), dan hasil alam dari Bengkulu.
Ia menyatakan bahwa pembukaan jalan yang menghubungkan dua kabupaten di Provinsi Bengkulu dengan dua kabupaten di Provinsi Jambi (Mukomuko – Kerinci dan Lebong – Merangin) tentunya ditujukan untuk peningkatan ekonomi kedua belah pihak, untuk kesejahteraan masyarakat.
Rohidin juga mengatakan, pemerintah provinsi Bengkulu sudah sangat siap dengan dokumen perencanaan usulan pembukaan jalan tersebut, bahkan sudah memplot anggarannya untuk tahun 2021. Ia merencanakan untuk melakukan kerjasama dengan Pangdam II/Sriwijaya untuk membuka jalan baru dimaksud.
“Salah satu poin penting Memorandum of Raflesia adalah membuat konektivitas antar provinsi di Sumatera itu betul-betul terhubung, kemudian kita membuat sebuah kawasan ekonomi baru di Kawasan Barat karena memang beberapa pelabuhan besar itu ada di Samudera Hindia,” ujar Rohidin.
Disamping untuk pengamanan, lanjut Rohidin, wilayah terkait dengan Kawasan Barat Sumatera itu adalah zona merah untuk kejadian bencana alam gempa maupun tsunami. Maka konektivitas Bengkulu – Jambi menjadi kebutuhan yang sangat mendesak, untuk bisa kita realisasikan secara bersama-sama.
“Ada dua poros utama yang kita sepakati, pertama Kabupaten Mukomuko Kerinci, kedua Kabuapten Lebong Merangin. Kedua poros ini tidak saja mempersingkat rentang kendali transportasi maupun mobilitas orang yang menghubungkan kedua kabupaten, tetapi lebih pada pengamanan masyarakat jalur evakuasi. (Rizal).
Get real time update about this post categories directly on your device, subscribe now.