INDRAMAYU, Koransatu.id – Ratusan masyarakat Desa Tersana yang melakukan demo, Jum’at (13/6/20) Minggu lalu, kembali geruduk Tersana, Jum’at (19/6/20).
Para oendemo yang di dominasi kaum emak- emak, dalam orasinya, kembali menuntut mundur Kuwu Kusaeri, terkait aset desa berupa tanah eks pangonan atau tanah titisara seluas 31 bahu yang diberikan Surat kuasa penuh kepada Sudarta, warga Desa Tukdana.
Namun, sangat di sayangkan, Kuwu Kusaeri tidak mau menemui para pendemo, sama seperti demo yang dilakukan minggu lalu.
” Sayang Kuwu Kusaeri tidak kunjung menemui kami, para pengunjuk rasa. Seharusnya, Kuwu bertemu dulu dengan pengunjuk rasa dan di carikan akar masalahnya, apa dan bagaimana pemecahanya,” kata salah seorang pendemo yang tak ingin namanya di tulis.
” Mana kuwunya ? Kenapa nggak mau menemui kami, kalau tidak salah, kenapa takut,” teriak para emak-emak yang ikut demo.
Secara terpisah, Kepala Desa (Kuwu) Tersana, mengatakan, demo atau unjuk rasa yang di gelar, Jum’at (19/6/20) di Balai Desa oleh masyarakat yang menuntut Kuwu mundur, semuanya tidak jelas juntrungannya. Kuwu (kepdes) mundur dari tampuk pimpinan, katanya, ada aturanya, tidak hanya sepihak.
” Kuwu bisa mundur kalau terseret kasus hukum atau saya mengundurkan diri secara pribadi. Bukan teriak-teriak demo, lalu saya bisa mengundurkan diri. Sadarlah para pendemo ! Ayo … bangun Desa Tersana kearah yang lebih baik lagi,” ujarnya seolah-olah kenantang pendemo.
Ia menjelaskan, mengenai kasus tanah titisara Tegal Wuuni dan tanah pangonan semuanya sudah beres, tidak ada masalah.
” Kalau merasa tidak puas, silahkan saja laporkan. Kalau terbukti salah, resikonya kuwu akan dijatuhi hukuman. Bukan mengandalkan Demo yang di jadikan ukuran tapi hukumlah yang bisa menyeret orang itu bersalah atau tidak.” pungkasnya.
Sementara itu, Ketua AKSI.(Asosiasi Kuwu Seluruh Indramayu ) H Tarkani AZ mengatakan, terkait unjuk rasa yang dilakukan masyarakat Desa Tersana, pihak AKSI tetap mendukung Kuwu Kusaeri. ” Kami mensuport kuwu Kusaeri dan saling memberikan dukungan saja,” katanya datar. (Otong S)