INDRAMAYU, Koransatu.id – Penerapan PSBB (Pembatasan Sosial Berskala Besar) tahap ke 3 di Kabupaten Indramayu untuk nemutus mata rantai penyebaran virus Corona (Covid-19) sangat berdampak pada berbagai kegiatan penyaluran bantuan pangan Non Tunai dan PKH.
Oleh karena itu, agen BNI 46 SRC Salahudin Desa Jatimulya, Kecaman Terisi tetap mematuhi protokol Kesehatan seperti cuci tangan pakai sabun, sanitizer dan memakai masker saat pembagian Kartu Penerima Manfaat (KPM) bagi warga setempat.
Agen Salahudin/Bidin mengatakan, pembagian KPM tetap menerapkan protokol kesehatan seperti himbauan Pemerintah Daerah saat penyaluran Bantuan Pangan Non Tunai/PKH berupa Kartu Penerima Manfaat (KPM) bagi warga masyarakat untuk.digunakan membeli beras, telor, buah-buahan dan faging segar.
Warteni, warga RT 02 sebagai penerima program Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT) mengatakan, dirinya baru pertama kali menerima BPNT. Pembagian dilakukan sangat tertib dan teratur dengan menerapkan protokol kesehatan dari mulai masuk sampai paket bantuan.
” Para penerima bantuan harus cuci tangan terlebih dahulu, wajib pakai masker. Ada anggota Polisi dan TNI yang mengatur jalur penerimaan program bantuan dari kemensos,” katanya.
Di tempat terpisah, Ketua LSM DPD Topan RI Indramayu, Dedi Harsono mengapresiasi penerapan Protokol Kesehatan yang diterapkan Agen BNI SRC Salahudin Desa Jatimulya, Kecamatan Terisi saat penyaluran program Kemensos BPNT/PKH.
” Penerapan protokol kesehatan sudah benar. Sebab, dalam situasi seperti sekarang, tidak mungkin lagi berdesakan pada salah satu titik penyaluran, karena Kabupaten Indramayu memasuki PSBB tahap ke 3 dan dilarang berkerumun atau istilah kerennya Fhysical Distancing saling menjauhkan,” katanya. (Otong.S)