KETAPANG, KORANSATU.ID – Pekan Gawai Dayak Ke -10 Kabupaten Ketapang menggelar Lomba Sumpit yang diikuti 80 peserta kategori lomba perseorangan pria dan wanita di Rumah Adat Lawang Sembilan Sungai Laur Kabupaten Ketapang Kalimantan Barat, Rabu (7/8/24).
Olahraga sumpitan merupakan salah satu cabang olahraga tradisional di Indonesia yang tadinya adalah alat berburu suku Dayak. Sumpitan adalah riwayat olahraga tradisional atau permainan tradisional yang mengangkat kearifan lokal dan masuk dalam salah satu Bidang olahraga dibawah KORMI.
M. Bawal Ketua Panitia PGD Ke – X Kabupaten Ketapang Mengatakan saya merasa senang melihat antusias peserta lomba, semangat sekali, Senjata Sumpit memiliki nilai filosofis sebagai seni, Ketangkasan diwaktu dahulu sebagai alat berburu, mempertahankan diri dan salah satu senjata ampuh dalam ikut mengusir Penjajah.
Sehingga dalam perjalanan waktu mengalami perubahan sebagai seni olahraga ketangkasan tradisional dan di lomba ditingkat Daerah, Nasional maupun Internasional.” Katanya.
Pada PGD ke – 10 Kabupaten Ketapang hanya dipertandingkan kategori perseorangan, 67 Putra dan 13 Putri,
Dari utusan DAD Kecamatan se- kabupaten Ketapang, Sanggar Kepatihan dan Gerdayak Kabupaten Ketapang.
Lomba selain mendapatkan prestasi maksimal, namun merupakan wadah menjalin tali Persaudaraan silaturahmi antar peserta, juga ikut serta melestarikan Budaya Leluhur agar tetap abadi.” Ungkapnya.
Dari hasil perlombaan didapat hasil, dengan para pemenang kategori Putra Juara 1 Mario utusan DAD MHU, Juara 2 NAK Kalo utusan DAD Sungai Laur, Juara 3 Antonius H utusan Sanggar Kepatihan, juara Harapan Andre Utusan Sanggar Kepatihan.
Sementara dari Perseorangan Putri, Juara 1 M. Tania utusan DAD Sandai, Juara 2 M. Nurina Utusan DAD Sungai Laur. Juara 3 Indah Utusan Sanggar Kepatihan. Juara Harapan Rini Dwi Hastuti utusan Gerdayak Ketapang.
” Kami mengucapkan selamat kepada para pemenang, dan bagi peserta lainnya semoga pada event berikutnya bisa menorehkan prestasi, saat ini anggap saja masih tertunda.
Terus berlatih dan lestarikan selalu olah raga Sumpit ini yang merupakan Seni ketangkasan demi memperkokoh akar Budaya Dayak dan Bangsa pada umumnya.” Pungkasnya. (AD).