INDRAMAYU, Koransatu.id – Asisten Daerah bidang Kesra Kab. Indramayu, Maman Kostaman SH bereaksi keras atas adanya pemotongan saat pencairan uang pemanfaatan oleh Pendamping PKH. Bantuan ini sangat bermanfaat bagi keluarga miskin, apalagi saat ini Indonesia sedang mengalami wabah virus Corona, dimana Pemerintah menghimbau masyarakat melakukan gerakan di rumah aja.
“Kejadian pemotongan PKH ini dari Desa mana ? Siapa pelaku pemotongan PKH? Sangat tidak benar sama sekali, seharusnya pendamping memberikan penerimaan dengan benar, bukan memanfaatkan kebodohan kemiskinan untuk mendapatkan keuntungan saat seperti ini. Kalau betul terjadi harus ada tindakan tegas,”.katanya.
Sementara itu, Ketua DPD Topan Dedi Harsono mengatakan, dari hasil penelusuranya, ada celah yang memungkinkan dilakukan pendamping PKH saat penyaluran Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT) dengan memanfaatkan kebodohan penerima PKH.
” Lihat saja hampir semua Agen BNI atau warung sembako tiap kecamatan yang ada di Indramayu melakukan kecurangan. Contoh yang mudah kita temukan adalah pembelian penerima ATM PKH maupun ATM BPNT tidak sesuai dengan Nilai uang didalam ATM pembelian pemilik ATM yang akan ditukar dengan Bahan Pangan jauh sekali dengan nilai uang yang ada dalam ATM,” tuturnya.
Masih menurut Dedi, seharusnya pihak pendamping memberikan pelayanan kepada masyarakat penerima manfaat, bukan malah sebaliknya. Ketua kelompok penerima manfaat harus segera mengumpulkan lalu mesin EDC BNI dari Agen Taryana Kecamatan Sukra dibawa oleh pendamping. Kartu yang sudah di kumpulkan oleh ketua kelompok dimanfaatkan pendamping. Inikan sudah jelas, ada unsur pemanfaatan atau pemotongan penerimaan di kecamatan Kandanghaur Desa Curug.” katanya. (Otong .S)