TANGERANG, Koransatu.id – Intensitas curah hujan yang tinggi dalam beberapa hari terakhir membuat jembolnya tanggul kali, sehingga mengakibatkan Perumahan Periuk Damai, Kecamatan Periuk, Tangerang terendam banjir. Jebolnya tanggul tersebut membuat air meluap lebih cepat menyebabkan banjir hingga ketinggian air mencapai 2,5 meter. Kejadian ini membuat warga Perumahan Periuk panik.
“Tanggul jebol tersebut membuat air dari aliran anak Kali Angke meluap ke pemukiman warga. Ketinggian air yang tadinya hanya mencapai 60 cm, langsung mencapai 2,5 meter,” kata Bisri, Kepala Bidang Kesiapsiagaan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Tangerang, Selasa (4/2/20).
Dia menghimbau dan menganjurkan warga yang terdampak untuk mengungsi. Ia khawatir ketinggian air akan terus naik, lantaran hujan masih terus mengguyur Kota Tangerang.
“Di RW 08 yang terdampak cukup parah, sekitar 279 KK dan 1.116 jiwa menjadi korban banjir,” katanya.
Berdasarkan pantauan di lapangan, pihak BPBD Kota Tangerang, team SAR dan relawan menggunakan perahu karet untuk menyisir dan mengevakuasi warga yang masih terjebak banjir di perumahan tersebut. Karena di perkirakan masih ada warga yang terjebak di lantai dua rumahnya lantaran banjir sudah mencapai atap rumah.
Sementara Taufik syahzaeni, Sekretaris Dinas Pekerjaan Umum Kota Tangerang, mengatakan, pihaknya masih fokus dalam mengevakuasi dan menyelamatkan warga terdampak, sebelum memperbaiki tanggul yang jebol tersebut.
“Kita saat ini masih fokus mengevakuasi dan memastikan keselamatan warga dulu. Disamping itu kita juga pasang pompa penyedot agar air lebih cepat surut dan setelah surut baru kita lakukan perbaikan tanggul,” tandasnya.
Ditempat terpisah, Yanti salah satu warga korban banjir mengharapkan bantuan segera datang, baik dari Pemerintah ataupun dari masyarakat lain yang peduli.
“Saya tinggal di RW 08, begitu banjirnya makin tinggi, akhirnya saya putuskan untuk menyelamatkan diri dan anak-anak. Saya mengungsi ke tempat yang tidak banjir. Saya nggak sempat bawa atau nyelametin barang-barang. Saya pasrah saja. Yang jelas kami butuh bantuan. (AW)