JAMBI, Koransatu.id – Pemerintah Provinsi Jambi dan Kementerian Pertanian RI melalui Badan Karantina Pertanian menggelar Acara Pelepasan Ekspor Perdana Kopi Kerinci sebanyak 15,9 Ton jenis Arabika Spesialti ke Belgia hasil dari Koperasi Koerintji Barokah Bersama di Pelabuhan Talang Duku, Selasa (28/7/2020).
Acara ini dibuka Gubernur Jambi Fachrori Umar dan dihadiri perwakilan Bank Indonesia, beserta Rikolto, LSM yang mendampingi Koperasi Koerintji Barokah Bersama yang sudah berdayakan petani kecil di Indonesia selama lebih dari 50 tahun.
Menurut Gubernur Fachori, Provinsi Jambi memiliki potensi besar untuk mengembangkan komoditas perkebunan rakyat, seperti kopi, kayu manis, karet, pinang, dan kelapa.
“Pendampingan organisasi petani oleh Rikolto, salah satunya membantu menjembatani petani kopi di Jambi untuk memasuki pasar Eropa. Kami ingin mengajak organisasi petani untuk terus meningkatkan kualitas kopi, juga praktik budidaya yang lebih baik dan ramah lingkungan, sehingga pendapatan petani juga meningkat secara berkelanjutan.” ujarnya.
Koperasi Koerintji Barokah akan mengirimkan sebanyak 290 karung kopi (15,9 ton) Arabika Spesialti dalam 5 varian proses ke ‘Sucafina Specialty’, perusahaan kopi berbasis di Antwerp, Belgia, yang menghubungkan kopi berkualitas dari organisasi petani dengan roaster di kawasan Asia Pasifik, Amerika, Eropa, Timur Tengah, dan Afrika.
Meskipun, merupakan ekspor perdana yang dilakukan secara mandiri oleh Koperasi Koerintji Barokah, namun Koperasi ini telah berhasil menjual kopinya ke pasar internasional sejak 2017, yakni sebanyak tiga kali ke Belgia, serta ke Amerika Serikat dan Hong Kong. Tahun ini, selain ke Belgia, Koperasi Koerintji Barokah juga akan mengekspor kopinya ke Australia pada bulan Agustus mendatang.
Saat ini, Koperasi Koerintji Barokah beranggotakan 320 petani yang tersebar di Kecamatan Gunung Tujuh, Kayu Aro, dan Kayu Aro Barat dengan luas lahan sekitar 140 hektar. Koperasi ini dibentuk sejak Juni 2017 atas kerjasama antara petani kopi, pemerintah daerah, dan Rikolto untuk berdayakan petani setempat dan mengembangkan komoditas kopi melalui praktik budidaya yang ramah lingkungan.
“Koperasi Koerintji Barokah konsisten menjaga kualitas dan terus berinovasi. Itu yang membuat kopi kami unggul hingga sekarang dan kualitasnya dipercaya oleh pembeli,” ujar Triyono, Ketua Koperasi Koerintji Barokah.
Ia berharap, agar semakin banyak petani yang bergabung, sehingga volume dapat meningkat dan bisa memenuhi permintaan pasar. Selain itu, tambahnya, petani juga bisa ikut sejahtera dengan harga yang didapat.
Keberhasilan Koperasi Koerintji Barokah memasuki pasar ekspor tidak lepas dari dukungan dari Rikolto,. Koperasi Koerintji Barokah juga mendapatkan bantuan fasilitas-fasilitas pengolahan dari Dinas Perkebunan Provinsi Jambi dan Bank Indonesia.
Tak hanya itu, peluang ekspor kopi Kerinci juga didukung dengan Sertifikat Indikasi Geografis Kopi Arabika Sumatera Koerintji yang membantu menjamin keaslian produk, sehingga meningkatkan kepercayaan pembeli, terutama dari luar negeri.
Rikolto mengembangkan kapasitas petani dalam budidaya pangan dengan memperkenalkan sistem pertanian yang ramah lingkungan, di antaranya melalui inisiatif Pembayaran Jasa Lingkungan atau Payment for Ecosystem Services (PES). Program ini diterapkan kepada Koperasi Koerintji Barokah. Dimana Rikolto mengintegrasikan pengembangan budidaya kopi dengan upaya konservasi Taman Nasional Kerinci Seblat (TNKS).
“Kami bangga dengan keberhasilan Koperasi Koerintji Barokah mengembangkan bisnis kopi dengan kualitas bagus. Kolaborasi lintas sektoral antara organisasi petani, pemerintah, dan swasta menjadi kunci memasuki pasar global melalui praktik pertanian berkelanjutan,” kata Catur Utami Dewi, Direktur Regional Rikolto Indonesia.(Rizal)