BREBES, Koransatu.id – Sebanyak 193 mahasiswa Universitas Peradaban Bumiayu, Brebes dari berbagai program studi diwisuda. Mahasiswa yang diwisuda terdiri 53 laki-laki, dan 140 perempuan dan prosesi wisuda dilakukan di Kampus Jl. Raya Pagojengan-Paguyangan, Sabtu (26/10/2019).
Wisudawan berasal dari berbagai program studi seperti Pendidikan Guru Sekolah Dasar (PGSD) sebanyak 93 wisudawan, Pendidikan Bahasa Inggris (PBI) sebanyak 13 wisudawan, Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia (PBSI) sebanyak 16 wisudawan, Pendidikan Matematika (PMat) sebanyak 11 wisudawan, Ilmu Komunikasi sebanyak 4 wisudawan, Akuntansi sebanyak 13 wisudawan, Manajemen sebanyak 5 wisudawan, Farmasi sebanyak 26 wisudawan, Sistem Informasi sebanyak 7 wisudawan, dan Teknik Informatika sebanyak 5 wisudawan.
Nilai tertinggi atas nama Ade nafika Rini dengan nilai 3, 89 dari FKIP matematika, masa studi 3 tahun 8 bulan, dan jumlah mahasiswa cumloude sebanyak 31.
“Wisudawan dengan nilai tetinggi atas nama Ade Nafika Rini dengan indeks prestasi kumulatif 3,89 dari program studi pendidikan matematika dengan menempuh masa studi tiga tahun delapan bulan,” kata Rektor Universitas Peradaban Prof DR Yahya A Muhaimin melalui panitia wisuda Dr Pujono Su Apt.
Dalam acara wisuda yang juga dihadiri oleh rektor Universitas Peradaban Prof DR Yahya A Muhaimin tersebut juga diisi pidato ilmiah yang disampaikan oleh Dekan Fakultas Ekonomi Bisnis Universitas Jendral Sudirman Purwokerto, Prof DR Suliyanto MM.
Dalam pidatonya, Suryanto mengatakan, dalam industri 4.0 seperti sekarang ini pertumbuhan industri digital sangat besar. Kondisi ini salah satunya dipengaruhi oleh media sosial.
“Data yang ada menyebut 132 juta orang di Indonesia menggunakan internet,” kata Suliyanto.
Angka tersebut artinya 50 persen penduduk Indonesia mengakses internet. Sehingga, golongan muda menggunakan internet semuanya.
Dampak perkembangan smartphone membawa perubahan pada model bisnis yang dulu masih konvensional menjadi share system. Kedepan, sistem ini tidak hanya berkutat pada modal besar saja, tetapi pada modal kecilpun menerapkan model bisnis ini.
Dengan era digital seperti sekarang ini dampaknya akan tercipta pasar baru, tetapi disisi lain akan menggerus pasar lama. Profesi seperti loper koran, penerbit, media cetak, tukang pos, akan hilang seiring dengan kemajuan teknologi tersebut.
beliau menuturkan di era digital khususnya dunia pendidikan harus siap, jika tidak di siapkan sejak dini maka nasibnya akan sama dengan lembaga pendidikan yang monoton seperti bimbel, primaga, eksaktra dan sejenisnya. Karena nanti pasar pendidikan yang penting kompetensinya bukan lulusannya. Sedang masalah kompetensi di dapat dari kuliah bisa, dari lembaga kursus bisa, dari belajar sendiri secara online bisa, yang penting kompetensinya tercapai ya dia yang bisa di terima.
“Jadi model perkuliahan dengan model tatap muka sekarang dalam kondisi berbahaya jika ada lembaga pendidikan perguruan tinggi yang menawarkan perkuliahan secara digital, karena tanpa perlu datang ke fakultas. Jadi kita harus menyiapkan pembelajaran elermik,” Ujar beliau.
Perubahan Strategi Bisnis di Era Digital
Dalam bisnis terjadi perubahan yang dulu dikenal dengan nama marketing 4 p atau marketing mix menjadi marketing e. Marketing P adalah Product, Place, Price, dan Promotion. Sementara marketing e adalah, experient, everiwere, axchange, dan exchange.
Perubahan strategi bisnis pertama adalah Product menjadi experience. Produk yang laku dijual sekarang ini adalah produk yang memberi pengalaman kepada pembelinya, seperti warung yang memiliki wifi, tempat yang bisa untuk swafoto, dan lain-lain.
Perubahan selanjutnya adalah Place menjadi Everywere. Tempat penjualan produk bukan hanya sebatas etalase, namun etalase menjadi etalase digital seperti menjual pada platform bukalapak, tokopedia, blibli, lazada, dan lain sebagainya.
Perubahan strategi bisnis lainya adalah price premium menjadi freemium. Produk yang dijual adalah gratis, namun pengusaha masih memiliki keuntugan karena didapat bukan dari bisnis utamanya.
Diakhir prosesi wisuda dilakukan penyerahan cederamata dan buku 3 kota 3 pengabdian dari rektor Universitas Peradaban kepada Prof DR Suryanto MM. (Red/Andi S )